Pengertian Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.
Kelebihan dan Kekurangan Standar Audit Sistem Informasi :
Sumber :
Konsep Dasar kontrol dan Audit Sistem Informasi
Konsep dasar audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien. Dengan adanya pemeliharaan tersebut maka kesalahan pada audit sistem informasi dapat terkontrol.
Kontrol pada audit sistem informasi digunakan untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi karena kemunculan unlawful events dalam sebuah sistem.
Unlawful events : unauthorized, inaccurate, incomplete, redundant, inaffective, or inefficient input enters the system.
Prinsip - prinsip Audit Sistem Informasi
Ethical Conduct : Berdasar pada profesionalisme, kejujuran, integritas, kerahasiaan, dan kebijaksanaan.
Fair Presentation : Kewajiban melaporkan secara jujur dan akurat.
Due Professional Care : Implementasi dari kesungguhan dan pertimbangan yang diberikan.
Independence : Suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit.
Evidence-base Approach : Pendekatan berdasarkan fakta
Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi :
Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI, yaitu ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggung jawab profesinya.
Kontrol Internal, Ruang Lingkup Kontrol Internal dan Sistem Kontrol Internal
Kontrol Internal
Adalah pengendalian yang mmebantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif. Struktur pengendalian intern sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi.
Ruang Lingkup Kontrol Internal
Ruang lingkup kontrol internal hanya dibatasi pada pengendalian internal. Ruang lingkupnya dapat berupa : Menilai keefektifan sistem pengendalian intern, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
Sistem Kontrol Internal
Suatu sistem atau sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
Control Objectives dan Control Risk
Control Objectives
Adalah sekumpulan best practice (framework) untuk manajemen IT, berupa sekumpulan ukuran, indikator, proses dan best practices untuk memaksimalkan manfaat penggunaan IT, dan melakukan tata kelola serta kontrol IT perusahaan.
Control Risk
Risk control adalah metode pengendalian risiko yang tidak melibatkan uang/dana. Metode ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi kontak dengan kerugian.
Di sini kejadian-kejadian yang mengakibatkan kerugian keuangan diupayakan untuk dikurangi kemungkinan terjadinya dan besarnya kerugian keuangan yang terjadi diminimalkan.
Ada 5 cara (metode) dalam pengendalian risiko :
Risk Avoidance (Penghindaran Risiko)
Dengan metode ini, risiko dihindari dengan cara meninggalkan atau tidak pernah melakukan kegiatan apa pun yang memiliki risiko. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugian yang dapat diakibatkan oleh suatu aktifitas. Contohnya: Tidak bepergian ke tempat rawan bencana seperti Jepang dan tidak melakukan olahraga berbahaya jika tidak ingin cidera.
Segregation (Pemisahan Risiko) and Diversification (Pembagian Risiko)
Segregation dilakukan dengan memisahkan orang-orang atau benda-benda yang dapat menjadi penyebab kerugian. Diversifikasi dilakukan dengan memperbanyak aset atau aktifitas pada lokasi yang berbeda. Contohnya: Menempatkan uang pada beberapa sarana investasi yang berbeda daripada menempatkan ssemuanya dalam satu sarana investasi. Selain itu, dapat juga memilih untuk bepergian dengan kendaraan terpisah daripada semua keluarga
Loss Prevention (Pencegahan Kerugian)
Metode ini dilakukan untuk mencegah dampak kerugian. Contohnya, dengan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mengurangi kemungkinan kebakaran dengan memasang alarm kebakaran. Selain itu, bisa juga dengan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko sakit dengan hidup sehat dan mencegah dampak kecelakaan bermotor dengan mengenakan helm saat mengendarai motor.
Loss Reduction (Pengurangan Kerugian)
Metode ini dilakukan dengan mengurangi dampak kerugian atau pun kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Contohnya, dengan menggunakan sabuk pengaman untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cidera dalam kecelakaan lalu lintas dan mengurangi dampak kebakaran dengan pemadam kebakaran otomatis.
Non-insurance Transfer (Pemindahan Non-asuransi)
Dengan metode ini, risiko dialihkan tanpa menggunakan asuransi. Contohnya, dengan mendirikan sebuah peusahaan bisnis untuk mengalihkan risiko menanggung kerugian dan mengambil kontrak sewa yang lebih panjang untuk menghindari harga sewa yang meningkat.
Management Control Framework dan Application Control Framework
Management Control Framework
Adalah melindungi terhadap akses tidak sah atau kerusakan data dan memadai backup data. Adapun control tersebut meliputi kontrol terhadap :
Access : encryption, user authorization tables, inference controls and biometric devices are few examples,
Backup : grandfather - father - son and direct access backup: recovery procedure.
Application Control Framework
Application control adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan.
Tujuan pengendalian aplikasi :
Input data akurat, lengkap, terotorisasi dan benar
Data diproses sebagaimana mestinya dalam periode waktu yang tepat
Data disimpan secara tepat dan lengkap
Output yang dihasilkan akurat dan lengkap
Adanya catatan mengenai pemrosesan data dari input sampai menjadi output
Corporate IT Governance
IT Governance adalah tanggung jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif dan merupakan bagian integral dari tata kelola perusahaan. IT governance terdiri dari kepemimpinan dan organisasi struktur dan proses yang memastikan bahwa organisasi IT ini menopang dalam arti luas strategi dan tujuan organisasi.
Sumber :
http://zulfikarfarros.blogspot.com/2019/10/pengertian-kendali-internal-ruang.html
Aspek pada Management Control Framework dan Contohnya
Defining, creating, redefining, retiring data (dengan wawancara dan observasi)
Membuat database tersedia untuk semua user
Menginformasikan dan melayani user
Memelihara integritas data
Monitoring operations
Contoh Management Control Framework : Kontrol dapat dilakukan dengan menetapkan kebijakan dan standar untuk setiap aktivitas yang berkaitan dengan fungsi SI.
Sumber :
http://intananggraeni8.blogspot.com/2019/10/aspek-management-control-framework.html
Komentar
Posting Komentar